Jabal Rahmah Bukit Kasih Sayang
Jabal Rahmah Bukit Kasih Sayang
Jabal Rahmah atau gunung kasih sayang menjadi monumen cinta untuk ‘ngalap berkah’. Tempat tersebut dipercaya menjadi lokasi bertemunya Adam dan Hawa setelah tobat mereka diterima dan dipertemukan kembali. Buah cinta mereka melahirkan anak-anak Adam yang kini memenuhi penjuru dunia.Terdapat beberapa kisah yang indah di latari oleh tempat bersejarah ini
1. Pertemuan Adam dan Hawa
Dalam Alquran surah Thaha disebutkan, Adam dan Hawa diusir dari surga karena telah melanggar ketentuan Allah, yakni jangan memakan buah khuldi.
Tindakan Adam dan Hawa itu pun akibat keduanya terpedaya bujuk rayu iblis. Makhluk terkutuk itu telah membisikkan pikiran jahat kepada mereka dengan berkata, “Hai Adam, maukah saya tunjukkan padau pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (QS Thaha ayat 120).
Dilihat dari Sejarah, bukit ini diyakini sebagai Lokasi Pertemuan antara Nabi Adam dan Siti Hawa setelah mereka dipisahkan dan diturunkan dari Syurga oleh Allah SWT.
Selama bertahun-tahun Nabi Adam dan Siti Hawa setelah melakukan kesalahan memakan buah khuldi yang terlarang diturunkan oleh Allah ke dunia. Berdasarkan kajian para Ulama, dilasir dari ‘Haji dari Masa ke Masa’, kemungkinan Nabi Adam diturunkan di negeri India, sedangkan Hawa diturunkan di Irak.
Setelah keduanya bertaubat untuk memohon ampun, akhirnya atas ijin Allah SWT mereka dipertemukan di Puncak Bukit Jabal Rahmah ini. Setelah pertemuan tersebut, Nabi Adam dan Hawa melanjutkan hidup mereka dan melahirkan anak-anak keturunannya sampai sekarang.
2. Mimpi Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim sangat mencintai kedua buah hatinya. Namun, pada suatu malam saat Nabi Ibrahim tertidur, beliau mengalami sebuah mimpi yang merupakan ujian yang sangat berat untuk menguji keimanannya. Dalam mimpi itu, Allah SWT memerintahkan beliau untuk melakukan sebuah pengorbanan, yaitu dengan menyembelih leher anaknya, Ismail.
Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS. Ash Shaffat ayat 102).
Nabi Ibrahim merasa gundah dan ragu apakah mimpi tersebut datang dari Allah atau tidak. Kemudian Allah menunjukkan lewat mimpi yang sama hingga tiga kali. Dengan begitu Nabi Ibrahim semakin yakin kalau mimpi itu berasal dari Allah dan menyadarinya saat berada di Jabal Rahmah.
3.Wahyu Terakhir
Rasulullah SAW pernah berdakwah di Jabal Rahmah yang menjelaskan kesempurnaan agama Islam. Kabar tersebut disambut gembira oleh umat Muslim.Namun tidak dengan kedua sahabat beliau, Umar bin Khattab dan Abu Bakar Shidiq. Keduanya justru menangis karena memiliki firasat akan ditinggalkan Rasulullah.
Jabal Rahmah juga merupakan tempat wahyu terakhir kepada Nabi Muhammad SAW, tatkala melakukan wukuf. Wahyu tersebut termuat dalam Al Quran surah Al Maidah ayat 3, “…Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
Komentar
Posting Komentar